Tujuan jangka panjangnya selaras dengan misi World Health Assembly, yaitu menurunkan angka kematian dini akibat penyakit tidak menular sebesar 25% pada tahun 2025. Jadi, kalau kamu hari ini lagi baca artikel ini, anggap aja kamu udah ikut memperingati Hari Trombosis Sedunia dengan menambah wawasan!
2. Hari Kegagalan Internasional
Lucu tapi keren, ternyata ada loh Hari Kegagalan Internasional (International Day for Failure) yang juga jatuh pada 13 Oktober.
Awalnya, hari ini digagas oleh mahasiswa Universitas Aalto di Finlandia pada tahun 2010. Mereka sadar, banyak orang di Finlandia takut gagal sampai akhirnya enggan mencoba hal baru.
Jadi, daripada terus menakuti kegagalan, mereka memutuskan untuk… merayakannya!
Tujuannya? Supaya orang nggak terlalu keras pada diri sendiri saat gagal. Karena dari kegagalanlah biasanya muncul keberanian untuk mencoba lagi, bereksperimen, dan berkembang.
Ide sederhana ini langsung viral dan mendapat dukungan besar dari masyarakat hingga akhirnya dirayakan di lebih dari 17 negara. Media internasional pun meliputnya dengan antusias.
Hari Kegagalan Internasional mengajak kita untuk mengubah sudut pandang. Bahwa gagal itu bukan akhir, tapi bagian dari proses menuju sukses.
Jadi, kalau hari ini kamu ngerasa belum berhasil, tenang aja. Dunia justru memperingati momen ini untuk merayakan usaha dan keberanianmu mencoba.
3. Hari Tanpa Bra (No Bra Day)
Nah, ini salah satu yang paling sering muncul di media sosial setiap tanggal 13 Oktober: Hari Tanpa Bra Sedunia (No Bra Day).
Tapi meskipun kedengarannya nyeleneh, hari ini punya tujuan serius — yaitu meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara dan pentingnya pemeriksaan dini.
Hari Tanpa Bra pertama kali dirayakan di Toronto, Kanada, pada tahun 2011, dan digagas oleh seorang perempuan bernama samaran Anastasia Doughnuts. Awalnya, ini bentuk dukungan bagi para wanita yang menjalani mastektomi (pengangkatan payudara akibat kanker).
