Teknologi

Google Doodgle Menampilkan Angklung Untuk memperingati Hari Angklung Sedunia

×

Google Doodgle Menampilkan Angklung Untuk memperingati Hari Angklung Sedunia

Sebarkan artikel ini
google doodle

WidodoLesta.com – Kalian tahu gak kalau tanggal 16 November itu diperingati sebagai hari Angklung Sedunia ? jangan-jangan banyak diantara kalian yang tidak tahu seperti saya he..he… saya baru tahu setelah membaca beberapa berita tentang Google Doodle hari ini menampilkan gambar angklung sebagai bentuk memperingati Hari Angklung Sedunia.

Kenapa 16 November diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia ? karena tepatnya pada tanggal 16 November UNESCO resmi mengakui angklung sebagai warisan dunia asal Indonesia.

Dan hari ini, Selasa (16/11), memperingati momen tersebut, muka awal website Google tampil doodle bertemakan angklung. Jika kalian membuka laman Google saat ini, kalian bisa melihat gambar anak-anak Nusantara bermain angklung ketika memasuki halaman depan mesin pencari ini.

Baca Juga:  Kelebihan Koneksi Jaringan 5G

Tampak ada enam bocah yang memainkan angklung. Terlihat juga kalau kelima anak yang memainkan angklung ini memiliki latar belakang yang berbeda namun tetap satu tujuan, yakni memainkan angklung untuk menjaga warisan dan tradisi budaya Nusantara.

Lalu, apa itu angklung? Angklung sendiri merupakan musik multitonal khas masyarakat Sunda. Alat musik ini terbuat dari bambu. Jenis bambu umum digunakan untuk merakit angklung adalah bambu hitam (awl wulung) dan bambu putih (awl temen).

Baca Juga:  Panduan Lengkap untuk Memeriksa Riwayat Kredit Pribadi dengan BI Checking

Sejarah angklung diakui UNESCO sendiri lumayan panjang. Dilansir dari situs resmi UNESCO, sebelum mengakui angklung sebagai warisan dunia asli Indonesia, komite UNESCO mengadakan pertemuan Fifth Session of the Intergovernmental Committee (5.COM) di Nairobi, Kenya, pada 15-19 November Dalam pertemuan tersebut, Indonesia telah mengusulkan angklung untuk masuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *