Informasi

27 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Pentingnya 

×

27 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Pentingnya 

Sebarkan artikel ini
27 oktober memperingati hari apa

 

3. National Black Cat Day

Kalau di Indonesia kita merayakan Hari Listrik dan Hari Penerbangan, di Amerika Serikat pada tanggal 27 Oktober diperingati National Black Cat Day atau Hari Kucing Hitam Nasional.

Peringatan ini sebenarnya cukup unik. Selama berabad-abad, kucing hitam sering dianggap pembawa sial, terutama di negara-negara Barat. Banyak orang percaya bahwa kucing hitam adalah teman para penyihir atau simbol kesialan. Akibatnya, di masa lalu, orang yang memelihara kucing hitam bahkan bisa dihukum karena dianggap bersekutu dengan kekuatan jahat.

Namun, kepercayaan itu jelas tidak berdasar. Di banyak negara seperti Skotlandia, Inggris, dan Jepang, justru kucing hitam dianggap pembawa keberuntungan dan kemakmuran.

Baca Juga:  2 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkapnya!

Hari Kucing Hitam Nasional muncul sebagai bentuk kampanye untuk menghapus stigma buruk terhadap hewan lucu ini. Selain itu, menurut data dari lembaga penyelamatan hewan, kucing hitam adalah jenis kucing yang paling jarang diadopsi karena mitos-mitos negatif tadi.

Nah, melalui peringatan ini, para pecinta kucing di seluruh dunia mengajak masyarakat untuk memberi kesempatan yang sama bagi kucing hitam, karena warna bulu tidak menentukan keberuntungan, tapi kasih sayanglah yang membuat rumah menjadi hangat.

Jadi, kalau kamu punya kucing hitam di rumah, 27 Oktober adalah waktu yang pas untuk memberinya camilan favorit atau sesi foto lucu di Instagram!

Baca Juga:  15 Juli Memperingati Hari Apa? Ini 4 Peringatan Penting Hari Ini

 

4. Hari Warisan Audiovisual Sedunia

Peringatan terakhir yang juga jatuh pada tanggal 27 Oktober adalah World Day for Audiovisual Heritage atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Hari Warisan Audiovisual Sedunia.

Hari ini ditetapkan oleh UNESCO untuk mengingatkan pentingnya melestarikan arsip audiovisual seperti film, dokumenter, rekaman musik, dan pidato bersejarah. Banyak dari arsip ini menyimpan potongan sejarah yang tidak bisa ditemukan di buku teks, mulai dari cuplikan pidato proklamasi, pertunjukan seni klasik, hingga dokumentasi budaya lokal.