Informasi

19 September Memperingati Hari Apa? Yuk Kenali Momen Pentingnya

×

19 September Memperingati Hari Apa? Yuk Kenali Momen Pentingnya

Sebarkan artikel ini
19 september memperingati hari apa

Setiap tanggal punya ceritanya sendiri, begitu juga dengan 19 September. Banyak yang bertanya-tanya, “Tanggal 19 September memperingati hari apa sih?” Ternyata ada beberapa momen penting, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Di tanah air, tanggal ini lekat dengan peristiwa bersejarah di Surabaya yang dikenal sebagai Insiden Hotel Yamato atau Hari Perobekan Bendera Belanda. Sementara itu, di Chili tanggal ini dirayakan sebagai Hari Kejayaan Angkatan Bersenjata, dan di dunia internasional ada juga Hari Kepedulian Diseksi Aorta.

Yuk, kita bahas satu per satu biar makin jelas!

Baca Juga:  9 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkapnya!

 

Insiden Hotel Yamato, Simbol Keberanian Arek-arek Suroboyo

Kalau ditanya 19 September memperingati hari apa di Indonesia, jawabannya tentu saja Insiden Hotel Yamato di Surabaya.

Kejadian ini berlangsung tahun 1945, tak lama setelah proklamasi kemerdekaan. Pada malam 18 September, Wali Kota Surabaya saat itu, Ploegman (yang ditunjuk oleh NICA), memerintahkan pengibaran bendera Belanda di atap Hotel Yamato untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina. Tindakan ini dianggap provokatif dan melecehkan semangat kemerdekaan rakyat Indonesia.

Baca Juga:  26 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkapnya!

Keesokan harinya, suasana Surabaya pun memanas. Terjadi kericuhan besar antara warga Surabaya dengan pihak Belanda. Hingga akhirnya, dua pemuda Indonesia bernama Hariyono dan Koesno melakukan aksi berani. Koesno berhasil mencapai puncak hotel dan merobek bagian biru bendera Belanda, menyisakan warna merah putih sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itu, peristiwa ini dikenang sebagai salah satu momen heroik arek-arek Suroboyo. Pemerintah Kota Surabaya pun rutin mengadakan peringatan, termasuk dengan drama kolosal yang menggambarkan keberanian rakyat melawan penjajah.