Selain itu, banyak orang Jawa yang melihat bulan Mulud sebagai momen baik untuk introspeksi. Ada yang sengaja memulai tradisi baru, ada pula yang menjadikannya waktu untuk memperkuat hubungan sosial lewat doa bersama dan kenduri.
Mengapa Kalender Jawa Masih Relevan?
Banyak yang mungkin bertanya, di zaman modern ini kenapa kalender Jawa masih dipakai? Jawabannya sederhana: identitas budaya. Kalender Jawa bukan cuma hitungan waktu, tapi juga bagian dari kearifan lokal.
- Adat & Tradisi: Weton masih dipakai untuk menentukan hari pernikahan, pindah rumah, hingga memulai bisnis.
- Spiritualitas: Neptu dan wuku sering dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
- Budaya: Kalender Jawa menghubungkan kehidupan modern dengan akar tradisi leluhur.
Meski sekarang orang lebih banyak mengandalkan kalender Masehi atau Hijriah, kalender Jawa tetap bertahan sebagai “panduan alternatif” yang sarat makna.
Kesimpulan
Kalender Jawa September 2025 berlangsung dari 8 Mulud 1959 hingga 7 Bakda Mulud 1959. Bulan ini ditandai dengan satu peringatan besar, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat Kliwon, 5 September 2025.
Dengan segala tradisi dan makna di baliknya, kalender Jawa bukan sekadar penanda waktu, tapi juga warisan budaya yang menyatukan aspek spiritual, adat, dan kehidupan sosial masyarakat. Selama ratusan tahun, kalender ini terus bertahan, membuktikan bahwa kearifan lokal bisa hidup berdampingan dengan modernitas.
Jadi, meski smartphone kamu sudah punya kalender digital lengkap, tidak ada salahnya sesekali melirik kalender Jawa. Siapa tahu bisa menemukan makna tambahan dalam keseharian lewat weton, pasaran, atau sekadar mengingat bahwa kita punya warisan budaya yang kaya dan unik.