WidodoLesta.com – Baterai yang kembung adalah masalah umum yang sering dialami oleh pemilik motor listrik atau sepeda listrik. Selain dapat merusak performa baterai, kondisi ini juga berpotensi menyebkan kebakaran jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemilik motor listrik atau sepeda listrik untuk memahami cara merawat baterai dengan benar, terutama dalam proses mengecas.
Menurut Samadin, Kepala Cabang Yadea Pasar Minggu seperti yang dikutip pada Kompas.com, kondisi baterai yang kembung sering terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai permasalahan baterai dan kelistrikan pada motor listrik atau sepeda listrik. Selama proses mengecas, tidak perlu menunggu sampai baterai habis. Sebaliknya, disarankan untuk mengecas baterai ketika kondisinya mencapai tiga per empat atau setengahnya. Hal ini justru lebih baik daripada mengosongkan baterai secara total.
Samadin juga menekankan pentingnya untuk mencegah baterai habis atau overdischarging. Disarankan untuk mengecas baterai sebelum indikator menunjukkan angka 20 persen. Apabila baterai benar-benar kosong, terkadang tidak dapat diisi menggunakan charger bawaan dan memerlukan alat bantu seperti jumper. Dalam kasus tersebut, sebaiknya baterai dibawa ke bengkel.
Selain itu, penting untuk menghindari mengecas terlalu lama atau mengisi baterai hingga penuh secara terus-menerus. Overcharging juga dapat menyebabkan baterai kembung. Sebaiknya pemilik menghentikan proses pengecasan ketika indikator baterai mencapai 80 atau 90 persen. Dengan demikian, tidak hanya mempersingkat waktu pengecasan, tetapi juga dapat memperpanjang usia baterai secara keseluruhan.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, pemilik motor listrik atau sepeda listrik dapat menghindari masalah kembung pada baterai. Merawat baterai dengan benar menjadi kunci dalam menjaga performa dan keamanan kendaraan listrik Anda.
