Setiap tanggal memiliki cerita tersendiri, termasuk 30 Juni. Meskipun di Indonesia tanggal ini tidak termasuk hari besar nasional, secara global ada beberapa peringatan penting yang jatuh pada 30 Juni. Bagi Anda yang penasaran, 30 Juni bukan sekadar hari biasa, ini adalah momen refleksi, edukasi, dan bahkan ekspresi diri yang dirayakan lintas negara.
Lantas, 30 Juni memperingati hari apa saja? Berikut adalah tiga peringatan yang menandai tanggal ini di dunia internasional.
Hari Asteroid Sedunia (World Asteroid Day)
Setiap 30 Juni, dunia memperingati Hari Asteroid Sedunia. Penetapan ini dilakukan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2016 melalui Resolusi A/RES/71/90. Tujuannya? Meningkatkan kesadaran global akan bahaya asteroid yang mendekati Bumi.
Tanggal ini dipilih untuk mengenang insiden jatuhnya asteroid di Tunguska, Siberia, pada 30 Juni 1908, yang meratakan hutan seluas ribuan hektar. Peringatan ini sekaligus jadi momentum untuk membahas strategi mitigasi risiko dan pentingnya riset luar angkasa secara kolaboratif antarnegara.
Diprakarsai oleh Asosiasi Penjelajah Antariksa dan didukung oleh COPUOS, Hari Asteroid Sedunia menjadi simbol bahwa bahaya dari luar angkasa bukan fiksi, dan antisipasinya harus dimulai dari sekarang, dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan solidaritas internasional.
Hari Parlementerisme Internasional (International Day of Parliamentarism)
Masih pada tanggal yang sama, 30 Juni juga dirayakan sebagai Hari Parlementerisme Internasional. Hari ini ditetapkan pada tahun 2018 untuk mengenang lahirnya Inter-Parliamentary Union (IPU) pada 1889, organisasi global pertama untuk parlemen nasional.
Di tengah tantangan demokrasi modern, populisme, dan krisis kepercayaan publik, hari ini mengajak masyarakat dunia untuk kembali memahami pentingnya peran parlemen. Bukan hanya sebagai pembuat undang-undang, tapi juga sebagai wakil rakyat yang akuntabel, inklusif, dan relevan dengan zaman.
Peringatan ini mendorong reformasi parlemen yang lebih terbuka terhadap kaum muda, perempuan, dan teknologi. Tak hanya itu, parlemen juga menjadi mitra kunci dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk aksi iklim dan pemerintahan yang bersih.