WidodoLesta.com – Infeksi pernapasan menjadi perhatian serius setelah kasus pneumonia misterius yang melanda China belakangan ini. Salah satu patogen bernama Mycoplasma pneumoniae dilaporkan menyerang balita dan siswa sekolah dasar di sana. Rumah sakit di China mencatat peningkatan jumlah pasien anak yang terinfeksi bakteri Mycoplasma, sehingga membuat beberapa rumah sakit mengalami kesulitan.
Mycoplasma pneumonia merupakan bakteri yang umumnya menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas, tetapi juga dapat menyebabkan pneumonia. Bakteri ini bekerja dengan merusak lapisan sistem pernapasan seperti tenggorokan dan paru-paru. Beberapa orang mungkin memiliki bakteri ini di hidung atau tenggorokan tanpa menunjukkan gejala penyakit.
Infeksi Mycoplasma pneumoniae umumnya terjadi pada remaja dan anak-anak usia sekolah. Selain itu, individu yang tinggal dan bekerja di lingkungan yang ramai juga memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi ini.
Gejala infeksi Mycoplasma pneumoniae pada anak di bawah 5 tahun bisa berbeda dibandingkan dengan anak yang lebih tua dan orang dewasa. Mereka mungkin mengalami bersin, hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, mata berair, muntah, atau diare.
Gejala umum pneumonia atau infeksi paru-paru meliputi demam dan menggigil, batuk, rasa lelah yang berlebihan, dan sesak napas.
Meskipun tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi Mycoplasma pneumoniae, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil. Pertama, jaga kebersihan diri dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, serta menggunakan masker jika mengalami gejala pernapasan. Selain itu, perlu menjaga kesehatan tubuh dengan pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, istirahat cukup, mengurangi stres, tidak merokok, dan menghindari konsumsi alkohol.