Uncategorized

Mengenal Puasa Ayyamul Bidh: Niat dan Doa Berbuka

×

Mengenal Puasa Ayyamul Bidh: Niat dan Doa Berbuka

Sebarkan artikel ini
niat puasa ayyamul bidh

WidodoLesta.com – Ayyamul Bidh atau juga dikenal sebagai hari-hari putih, merupakan puasa sunnah yang dilakukan selama tiga hari setiap bulan. Berdasarkan ucapan Abu Darda RA,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (Rasulullah SAW) memerintahkan aku agar tidak meninggalkan tiga hal selama hidupku, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan salat Dhuha, dan tidur setelah melaksanakan salat Witir.” (HR Muslim)

Menurut penjelasan dalam Syarah Riyadhus Shalihin oleh Musthafa Dib al-Bugha dkk yang diterjemahkan oleh Misbah, Rasulullah SAW menginstruksikan untuk berpuasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriyah.

Baca Juga:  Cara Mandi Wajib Beserta Niatnya

Hal ini didasarkan pada hadis dari Qatadah bin Milhan RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW menyuruh umat Islam untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. (HR Abu Dawud)

Abu Dzar RA juga meriwayatkan sabda Nabi SAW, “Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.” (HR at-Tirmidzi, dan menurutnya, hadis ini memiliki derajat hasan)

Niat Puasa Ayyamul Bidh dapat dibaca sebelum memulai puasa. Berikut adalah bacaannya:

Baca Juga:  Apa Artinya Love Bombing, Bahasa Gaul Anak Muda

“نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى”

Nawaitu sauma ayyaamil bidh sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta’ala.”

 

Setelah masuk waktu berbuka, umat Islam yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh dapat membaca doa berbuka puasa. Berdasarkan kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, berikut adalah bacaan doa berbuka puasa yang shahih:

“ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَّتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ”

Dzahabal dzama’u wabtallatil ‘uruqu, wathabbatil ajru insha Allah.