Halo… Bagaimana kabar Kalian hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dimudahkan dalam beraktivitas. Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas tentang Kalender Hijriah yang digunakan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga menggunakan Kalender Hijriah sebagai acuan dalam menentukan waktu ibadah dan perayaan keagamaan.
Perbedaan Antara Kalender Hijriah Dan Kalender Masehi
Kalender Hijriah dan Kalender Masehi adalah dua sistem penanggalan yang memiliki perbedaan signifikan. Pertama, Kalender Hijriah didasarkan pada pergerakan bulan, sedangkan Kalender Masehi didasarkan pada pergerakan matahari.
Kedua, Kalender Hijriah digunakan oleh umat Muslim sebagai penanggalan dalam agama Islam, sementara Kalender Masehi digunakan secara luas di seluruh dunia.Perbedaan lainnya terletak pada tahun awal kedua kalender.
Pada Kalender Hijriah, tahun pertama adalah tahun Hijrah, yaitu tahun ketika Nabi Muhammad pindah dari Mekah ke Madinah. Sedangkan pada Kalender Masehi, tahun pertama adalah tahun kelahiran Yesus Kristus.
Oleh karena itu, perhitungan tahun di kedua kalender juga berbeda.Selain itu, ada juga perbedaan dalam penentuan bulan dan hari dalam kedua kalender. Kalender Hijriah menggunakan sistem bulan lunar, di mana setiap bulan dimulai dengan munculnya hilal.
Namun, karena orbit bulan tidak selalu sejajar dengan orbit bumi, maka lamanya bulan Hijriah berkisar antara 29 dan 30 hari. Sementara itu, Kalender Masehi menggunakan sistem tahun matahari, di mana setiap tahun terdiri dari 365 atau 366 hari.
Dalam praktiknya, perbedaan antara Kalender Hijriah dan Kalender Masehi seringkali mempengaruhi perayaan dan acara-agama tertentu. Misalnya, Ramadan, bulan suci umat Muslim, jatuh pada bulan Hijriah tertentu, sementara Natal jatuh pada tanggal yang tetap dalam Kalender Masehi.