Di Indonesia, pemandangan satu motor ditumpangi lebih dari dua orang bukanlah hal asing. Sering kali alasan utamanya adalah “praktis”, “jarak dekat saja”, atau “tidak ada kendaraan lain”. Namun kebiasaan ini sebenarnya sangat berbahaya, baik bagi pengendara, penumpang, maupun pengguna jalan lain. Motor seperti Honda ADV dan motor lainnya pada dasarnya dirancang hanya untuk dua orang: satu pengendara dan satu penumpang. Ketika jumlah orang melebihi kapasitas, seluruh aspek keselamatan langsung terganggu.
Berikut beberapa bahaya yang perlu Anda ketahui saat menaiki motor dengan jumlah orang yang berlebih.
1. Mengganggu Keseimbangan Kendaraan
Keseimbangan adalah faktor paling penting saat mengendarai motor. Ketika jumlah penumpang melebihi kapasitas, distribusi beban motor berubah drastis. Motor menjadi lebih sulit dikendalikan, terutama ketika berbelok atau menghindari hambatan. Pengendara harus bekerja dua kali lebih keras untuk menjaga stabilitas. Pada motor yang sudah dirancang stabil seperti Honda ADV, kelebihan beban tetap berpotensi membuat handling terganggu karena bukan itu spesifikasi keselamatannya.
Kehilangan keseimbangan bisa mengakibatkan motor oleng, sulit berhenti tepat waktu, atau bahkan terjatuh ketika di tikungan. Banyak kecelakaan ringan hingga fatal yang terjadi hanya karena motor dipaksakan membawa banyak penumpang.
2. Jarak Pengereman Menjadi Lebih Panjang
Semakin berat beban motor, semakin panjang pula jarak pengereman yang dibutuhkan. Rem yang biasanya responsif bisa menjadi lambat karena harus menahan beban lebih besar dari yang dirancang. Akibatnya, risiko menabrak kendaraan di depan atau kehilangan kontrol saat rem mendadak meningkat.
Dalam kondisi jalan licin, efeknya bahkan lebih berbahaya. Motor dapat tergelincir dan terjatuh karena rem bekerja tidak seimbang antara roda depan dan belakang.
3. Membuat Mesin Bekerja Lebih Berat
Motor memiliki batasan daya angkut. Saat membawa lebih banyak orang, mesin harus bekerja lebih keras, putaran mesin meningkat, dan temperatur naik lebih cepat. Jika dilakukan berulang-ulang, performa motor bisa menurun, komponen cepat aus, dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.






