Kalau kamu pernah bertanya-tanya, 23 September memperingati hari apa, ternyata tanggal ini punya makna yang cukup beragam. Bukan cuma di Indonesia, tetapi juga secara internasional. Ada momen yang serius tentang kesetaraan dan hak asasi, ada juga yang penuh kebanggaan budaya, sampai yang sifatnya ringan tapi bikin senyum karena terkait makanan.
Setidaknya ada empat perayaan penting setiap tanggal 23 September: Hari Bahasa Isyarat Internasional, Hari Bahari Nasional, Hari Jadi Provinsi Sulawesi Utara, dan bahkan Hari Stik Snack Nasional.
Yuk, kita bahas satu per satu!
Hari Bahasa Isyarat Internasional
Tanggal 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional. Penetapan ini datang dari Majelis Umum PBB dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya bahasa isyarat, terutama dalam mendukung hak-hak penyandang tuli.
Federasi Tuna Rungu Dunia mencatat ada lebih dari 70 juta penyandang tuli di dunia, dan mereka menggunakan lebih dari 300 bahasa isyarat yang berbeda. Jadi, jangan heran kalau bahasa ini punya peran besar dalam membangun komunikasi yang inklusif.
Intinya, hari ini mengingatkan kita bahwa setiap orang berhak mendapat akses yang setara, termasuk dalam berkomunikasi.
Hari Bahari Nasional
Kalau di Indonesia, 23 September juga identik dengan Hari Bahari Nasional. Perayaan ini erat kaitannya dengan sejarah panjang bangsa sebagai negara maritim.
Sejak Deklarasi Djuanda tahun 1957 hingga Munas Maritim 1963, laut sudah dipandang sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh dengan daratan Indonesia. Jadi, Hari Bahari Nasional menjadi momen untuk mengingat bahwa laut bukan hanya sumber ekonomi, tapi juga bagian dari identitas bangsa.