3. Niat Sholat Tarawih Sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ.
Artinya: “Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
Jumlah Rakaat Sholat Tarawih
Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, terdapat dua pendapat mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih:
Pendapat pertama menyebutkan bahwa sholat Tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Pendapat ini merujuk pada kebiasaan sholat Tarawih yang dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
Pendapat kedua menyatakan bahwa sholat Tarawih dilakukan 8 rakaat berdasarkan hadits Aisyah RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak menambah atau mengurangi jumlah rakaat tersebut.
Baik 8 maupun 20 rakaat, sholat Tarawih tetap dilakukan dalam rangkaian dua rakaat satu salam.
Tata Cara Sholat Tarawih
Sholat Tarawih memiliki tata cara yang sama seperti sholat sunnah lainnya. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya:
- Membaca niat sholat Tarawih sesuai dengan peran (imam, makmum, atau sendiri).
- Takbiratul ihram (mengangkat tangan dan mengucapkan “Allahu Akbar”).
- Membaca doa iftitah (doa pembuka sholat).
- Membaca Surah Al-Fatihah.
- Membaca Surah pendek dari Al-Qur’an.
- Ruku’, lalu membaca “Subhaana rabbiyal ‘adziim wa bihamdih” tiga kali.
- I’tidal, lalu membaca “Sami’allaahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamd.”
- Sujud pertama, lalu membaca “Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdih” tiga kali.
- Duduk di antara dua sujud, lalu membaca “Rabbighfir lii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.”
- Sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk rakaat kedua, lalu mengulangi langkah-langkah di atas.
- Tahiyat akhir setelah rakaat kedua.
- Salam untuk mengakhiri sholat.
Tata cara ini dapat diulangi hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan, yaitu 8 atau 20 rakaat.