Hari ini pertama kali dicetuskan oleh Robyn Bear, Lisa Brown, dan Tammy Novak pada tahun 2001 untuk meningkatkan kesadaran terhadap kehilangan yang dialami oleh para orang tua akibat keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi mendadak.
Pada tahun 2002, Inggris ikut memperingati hari ini, disusul oleh Kanada pada 2005, dan Australia yang bahkan menjadikannya hari libur nasional sejak 2021.
Tujuannya bukan untuk berduka semata, tapi untuk memberi ruang bagi orang tua untuk mengenang dan memulihkan diri, serta membangun kesadaran bahwa kehilangan bayi adalah sesuatu yang nyata dan butuh empati sosial.
Kalau kamu punya teman atau kerabat yang sedang mengalami hal serupa, hari ini bisa jadi momen yang pas untuk menunjukkan dukungan, sekadar mendengarkan pun bisa sangat berarti.
5. Hari Ibu di Malawi
Yang terakhir, Malawi, salah satu negara di Afrika, merayakan Hari Ibu (Mother’s Day) setiap 15 Oktober. Uniknya, hari ini juga bertepatan dengan Hari Perempuan Pedesaan Internasional, sehingga semangatnya saling melengkapi, menghormati peran ibu sekaligus mengapresiasi perempuan-perempuan tangguh di pedesaan.
Di Malawi, kata “kehamilan” disebut Pakati, yang berarti “antara hidup dan mati”. Ini menggambarkan betapa besar perjuangan para ibu dalam melahirkan dan membesarkan anak.
Meskipun perayaan Hari Ibu sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno, di mana mereka menghormati dewi Rhea, di Malawi maknanya lebih spiritual, bentuk penghormatan terhadap kehidupan dan pengorbanan seorang ibu.
Masyarakat biasanya merayakan dengan sederhana: makan bersama keluarga, memberikan bunga, atau sekadar mengunjungi ibu mereka di kampung halaman. Sebuah tradisi kecil yang penuh makna besar.
Penutup:
Jadi, kalau kamu bertanya-tanya 15 Oktober memperingati hari apa, jawabannya: banyak banget! Dari mencuci tangan, menghormati perempuan desa, mengapresiasi pelajar, hingga mengenang kehilangan dan memuliakan ibu, semuanya mengajarkan kita tentang kepedulian, empati, dan rasa syukur.
