Kesehatan

Angin Duduk: Memahami Penyebab, Gejala, Dan Cara Mengatasinya

×

Angin Duduk: Memahami Penyebab, Gejala, Dan Cara Mengatasinya

Sebarkan artikel ini
angin duduk

Angin Duduk: Memahami Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Angin duduk, istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, merupakan kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa dan bahkan kematian. Seringkali disebut dengan istilah medis trombosis vena dalam (DVT), angin duduk terjadi ketika terjadi penggumpalan darah di dalam vena, biasanya di kaki atau panggul. Gumpalan darah ini dapat menghalangi aliran darah, menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, dan bahkan kerusakan jaringan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang angin duduk, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pencegahan dan pengobatannya.

Pengertian Angin Duduk

Angin duduk, atau trombosis vena dalam (DVT), merupakan kondisi medis yang terjadi ketika terbentuk gumpalan darah di dalam vena, biasanya di kaki atau panggul. Gumpalan darah ini dapat menghalangi aliran darah, menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, dan bahkan kerusakan jaringan.

Penyebab Angin Duduk

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena angin duduk, antara lain:

  • Kurang Gerak: Kurang bergerak atau duduk dalam waktu lama dapat memperlambat aliran darah di kaki, meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Perjalanan Jauh: Duduk dalam waktu lama selama perjalanan udara atau mobil dapat meningkatkan risiko angin duduk.
  • Kehamilan: Kehamilan dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah karena perubahan hormonal dan tekanan pada vena di kaki.
  • Operasi: Operasi, terutama operasi besar, dapat meningkatkan risiko angin duduk karena pembatasan pergerakan dan kerusakan pada pembuluh darah.
  • Kanker: Kanker dan pengobatan kanker, seperti kemoterapi, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan risiko angin duduk karena tekanan pada vena di kaki.
  • Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Riwayat Kelainan Pembuluh Darah: Memiliki riwayat kelainan pembuluh darah, seperti varises, dapat meningkatkan risiko angin duduk.
  • Kelainan Genetik: Beberapa kelainan genetik dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal: Pil KB atau terapi hormon pengganti dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Penyakit Autoimun: Penyakit autoimun, seperti lupus, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
  • Cedera: Cedera pada kaki atau panggul dapat meningkatkan risiko angin duduk.
  • Usia: Risiko angin duduk meningkat seiring bertambahnya usia.

Angin Duduk: Memahami Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya