WidodoLesta.com – Di era digital yang semakin maju ini, teknologi telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak terkecuali di Tiongkok, di mana warga negara tersebut telah mulai memanfaatkan teknologi untuk mencoba menghidupkan kembali orang yang telah meninggal dunia.
Fenomena ini dikenal dengan sebutan “bangkitkan orang mati secara digital” atau “digital resurrection”. Meskipun terdengar seperti sesuatu yang hanya ada dalam film fiksi ilmiah, praktik ini telah menjadi semakin populer di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang individu yang telah meninggal. Data ini mencakup rekaman suara, foto, video, dan bahkan catatan percakapan yang pernah dimiliki oleh individu tersebut.
Setelah data terkumpul, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) digunakan untuk menganalisis dan memproses data tersebut. AI akan belajar dari data yang diberikan dan mencoba menciptakan “sosok digital” yang mirip dengan orang yang telah meninggal tersebut.
Salah satu perusahaan yang terlibat dalam praktik ini adalah Eterni.me, sebuah perusahaan startup yang berbasis di Tiongkok. Mereka menawarkan layanan untuk menciptakan “versi digital” dari orang yang telah meninggal. Layanan ini mencakup pembuatan avatar digital yang dapat berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan.
Proses ini melibatkan pengumpulan data yang sangat detail dan intim tentang individu yang telah meninggal. Misalnya, pengguna harus memberikan akses ke akun media sosial orang yang telah meninggal, seperti Facebook atau Instagram, untuk mengumpulkan foto dan catatan yang pernah diposting.
