Kalau ngomongin motor legendaris, nama Yamaha RX-King pasti selalu muncul di daftar teratas. Motor 2-tak ini udah lama berhenti diproduksi, tapi justru harganya sekarang bikin geleng-geleng kepala. Di pasaran, RX-King bisa tembus harga puluhan juta, bahkan setara motor baru, atau malah lebih mahal!
Pertanyaannya, kenapa sih motor yang terakhir keluar tahun 2009 ini bisa punya nilai jual segila itu?
1. Kelangkaan Jadi Daya Tarik Utama
Jawaban paling logis: unitnya makin langka. Yamaha resmi menghentikan produksi RX-King karena aturan emisi gas buang yang semakin ketat. Mesin 2-tak yang jadi jantung RX-King dianggap nggak lagi ramah lingkungan.
Nah, karena sudah nggak diproduksi, otomatis stok di pasaran terbatas. Sementara permintaannya tetap tinggi — bahkan makin banyak orang yang nyari. Prinsip ekonomi pun berlaku: barang langka + banyak peminat = harga naik.
Dan bukan cuma jumlah unitnya yang langka, tapi juga unit yang masih orisinal. Semakin banyak bagian motor yang masih bawaan pabrik, semakin tinggi pula nilainya.
2. Kondisi Orisinal Jadi Kunci Harga Fantastis
Menurut Ghazan, salah satu penjual RX-King di Jakarta Timur, harga RX-King bisa melambung karena keaslian komponen.
“Yang bikin mahal karena motor 2-tak udah nggak diproduksi di Indonesia. RX-King yang masih orian bisa sampai Rp 35 juta sampai Rp 50 juta,” ujar Ghazan.
Jadi, part-part kecil kayak karburator, knalpot, hingga emblem bisa bikin selisih harga yang gila-gilaan. Kalau motor itu masih 100% original dari pabrik, apalagi belum pernah turun mesin, wajar aja kalau kolektor berebut.
DetikOto bahkan sempat nemuin RX-King New Old Stock (NOS) di dealer resmi Yamaha di Medan. Kondisinya masih kinclong kayak baru keluar pabrik, dan harganya? Setara mobil LCGC! Itu unit terakhir produksi 2009.