Tanggal 13 Desember sering membuat banyak orang bertanya, 13 Desember memperingati hari apa sebenarnya? Meski bukan tanggal merah nasional, hari ini menyimpan banyak makna penting, terutama bagi Indonesia. Mulai dari penegasan identitas bangsa sebagai negara kepulauan, peristiwa sejarah nasional, hingga tragedi kemanusiaan dan pencapaian dunia internasional, semuanya pernah terjadi pada tanggal ini.
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa 13 Desember adalah tanggal yang sarat makna. Beberapa peringatannya bersifat resmi, sebagian lainnya dikenang oleh komunitas tertentu, dan ada pula yang menjadi catatan sejarah dunia. Berikut rangkuman lengkapnya.
Hari Nusantara, Tonggak Identitas Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Jika ditanya 13 Desember memperingati hari apa di Indonesia, maka jawaban utamanya adalah Hari Nusantara. Peringatan ini berakar dari Deklarasi Djuanda yang diumumkan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja.
Deklarasi tersebut menegaskan bahwa laut di antara dan di sekitar pulau-pulau Indonesia adalah bagian sah dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Artinya, laut bukan pemisah, melainkan penghubung antarwilayah.
Deklarasi Djuanda kemudian menjadi dasar pengakuan Indonesia sebagai negara kepulauan di tingkat internasional melalui Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982. Secara resmi, Hari Nusantara ditetapkan lewat Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001. Peringatan ini mengingatkan pentingnya laut sebagai ruang hidup, jalur ekonomi, dan pemersatu bangsa.
Tragedi Tebing Tinggi, Luka Sejarah Indonesia Pasca Kemerdekaan
Selain peringatan kebangsaan, 13 Desember juga mengingatkan Indonesia pada peristiwa kelam. Pada sekitar tanggal ini di tahun 1945, terjadi pembantaian warga sipil di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, oleh tentara Jepang.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, menunjukkan betapa rapuhnya kondisi bangsa saat itu. Ribuan warga menjadi korban kekerasan, meninggalkan trauma mendalam dalam sejarah lokal dan nasional.












