Di era digital, bahasa terus berkembang, bukan hanya di kamus resmi, tapi juga di media sosial, obrolan grup, dan komentar online. Salah satu istilah yang sering muncul adalah kata “gaess”. Tapi sebenarnya, apa itu “gaess”? Dari mana asalnya, dan kenapa jadi tren?
Apa Arti “Gaess”?
“Gaess“ adalah bentuk penulisan tidak baku dari kata “guys“ dalam bahasa Inggris, yang berarti “teman-teman” atau “kawan-kawan”. Kata ini sering digunakan untuk menyapa atau memanggil sekelompok orang dengan nada santai atau akrab.
Contoh:
“Halo gaess, ada yang udah nonton film ini belum?”
“Gaess, bantu like dan subscribe yaa~”
Kenapa Tulisannya Jadi “Gaess”?
Penulisan “gaess” dengan dua huruf “s” di akhir merupakan bagian dari bahasa gaul online, di mana gaya penulisan sering dibuat lebih ekspresif atau nyeleneh demi kesan lucu, ringan, dan kekinian. Bisa juga sebagai bentuk pengucapan fonetik khas warganet Indonesia yang menyesuaikan dengan cara baca lokal.
Kadang juga ditulis dengan variasi seperti:
“gaes”
“gaisss”
“gaeszzz”
Tujuannya? Untuk menambahkan kesan seru, heboh, atau bercanda.
Bagaimana Cara Menggunakannya?
“Gaess“ biasanya digunakan di awal kalimat saat menyapa sekelompok orang, terutama dalam konten YouTube, TikTok, Instagram, maupun saat nge-tweet atau bikin caption lucu. Kata ini menciptakan kesan bahwa kamu sedang bicara pada komunitas atau teman-teman dekat.
Contoh penggunaan:
“Pagi gaess, apakah sudah siap tempur hari ini?”
“Malam minggu kok sendiri aja gaess?”
Apakah “Gaess” Formal?
Tentu tidak. “Gaess” termasuk bahasa tidak baku dan hanya cocok untuk komunikasi kasual, khususnya di internet atau percakapan santai. Jangan gunakan kata ini dalam dokumen resmi, email profesional, atau saat menulis esai akademik, ya.