Tanggal 20 November ternyata bukan hari biasa. Di balik tanggal ini, ada beberapa peringatan global yang punya makna besar dan relevan untuk banyak orang di seluruh dunia. Jika kamu pernah bertanya 20 November memperingati hari apa, jawabannya ada tiga perayaan utama: Hari Anak Sedunia, Hari Filsafat Sedunia, dan Hari Kanker Pankreas Sedunia.
Ketiganya membawa pesan yang berbeda tetapi saling melengkapi. Ada yang fokus pada perlindungan hak anak, ada yang mengajak dunia berpikir lebih kritis, dan ada pula yang mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap penyakit berbahaya. Di bawah ini, artikel ini membahas semuanya dengan gaya santai supaya lebih mudah dicerna.
1. Hari Anak Sedunia
Ketika membahas 20 November memperingati hari apa, yang paling dikenal tentu Hari Anak Sedunia. Ini bukan sekadar hari untuk merayakan keceriaan anak anak, tetapi menjadi momentum dunia untuk mengingat kembali hak anak yang harus dijaga.
Hari Anak Sedunia merupakan aksi global dari UNICEF dan diperingati setiap tahun untuk menandai diadopsinya Konvensi Hak Hak Anak pada 20 November. Akar sejarahnya berasal dari Resolusi 836 (IX) yang ditetapkan pada 14 Desember 1954 oleh Majelis Umum PBB. Tujuan resolusi tersebut sederhana tetapi kuat, yaitu membangun persaudaraan antar anak, meningkatkan pemahaman lintas negara, dan memperjuangkan kesejahteraan anak di seluruh dunia.
Menariknya, setiap tahun UNICEF membawa tema yang berbeda. Untuk tahun 2025, tema yang diusung adalah “My Day My Rights” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Hariku Hakku”. Tema ini dipilih karena realitas hidup seorang anak sangat dipengaruhi oleh keputusan orang dewasa. Namun, meski begitu, setiap anak tetap memiliki hak dasar yang melekat, termasuk:
- hak mendapatkan perlindungan
- hak memperoleh pendidikan
- hak untuk didengar pendapatnya
Hari Anak Sedunia menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat untuk benar benar mendengar suara anak. Apa yang mereka rasakan, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana hak itu dipenuhi atau bahkan belum terpenuhi. Melalui momen ini, UNICEF mengajak semua orang, tanpa terkecuali, ikut menyuarakan hak anak.
