Apa yang sebenarnya diperingati setiap 29 Juli? Ternyata, hari ini punya lebih dari satu makna penting. Mulai dari kisah perjuangan prajurit udara Indonesia, seruan global tentang konservasi satwa, hingga bentuk perayaan unik dan simbol kecantikan. Tanggal 29 Juli bukan sekadar angka di kalender, ia menyimpan semangat, refleksi, dan ekspresi budaya yang patut dikenang.
1. Hari Bakti TNI Angkatan Udara: Pengorbanan yang Tak Terlupakan
Setiap 29 Juli, bangsa Indonesia mengenang Hari Bakti TNI AU, mengenang gugurnya para penerbang yang bertugas pada masa Agresi Militer Belanda I tahun 1947. Momen ini mencatat sejarah heroik serangan balasan udara oleh TNI AU dari Pangkalan Maguwo, Yogyakarta.
Aksi berani ini berujung duka ketika pesawat Dakota yang membawa bantuan kemanusiaan dari Palang Merah Malaya ditembak jatuh di Desa Ngoto. Tiga prajurit gugur, namun semangat juangnya tetap hidup. Hari ini adalah penghormatan untuk mereka yang berani terbang demi bangsa.
2. Hari Harimau Sedunia: Menyelamatkan Sang Raja Hutan
29 Juli juga diperingati sebagai Hari Harimau Sedunia, pengingat keras bahwa populasi harimau di dunia terus menurun drastis. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, 97% populasi harimau liar lenyap, dan hanya tersisa sekitar 3.000 ekor di seluruh dunia.
Perburuan ilegal, deforestasi, dan degradasi habitat menjadi ancaman nyata. Hari ini menjadi momentum kampanye konservasi global agar harimau tetap menjadi penjaga rantai makanan di alam liar, bukan hanya tinggal cerita.
3. Rain Day: Hari Hujan yang Dirayakan
Di Waynesburg, Pennsylvania, tanggal 29 Juli dikenal sebagai Rain Day, hari hujan yang selalu “datang tepat waktu”. Tradisi ini bermula dari catatan seorang apoteker bernama William Allison yang menyadari bahwa hujan hampir selalu turun pada tanggal tersebut.
Kini, Rain Day dirayakan dengan berbagai kegiatan unik: bermain air, merayakan hujan lewat media sosial, hingga kampanye pelestarian air. Ini bukan sekadar soal cuaca, tapi cara merayakan alam dan mengingatkan kita untuk menjaga sumber daya air.
